Perjalanan Saya (Yasirli Amri) Di Bisnis Online Part II

Halo all, tulisan kali ini adalah sambungan dari cerita saya sebelumnya, yaitu Perjalanan Saya (Yasirli Amri) Di Bisnis Online. Bagi teman-teman yang belum membaca cerita sebelumnya, silahkan dibaca dulu ya 🙂 . Yuk mari kita lanjut sinetronnya hahahaha…

Mungkin ada teman-teman yang bertanya, “apa yang saya lakukan di warnet berhari-hari dan dari mana uang untuk membayar warnet tersebut?”. Saya membayar uang untuk warnet dengan uang yang seharusnya menjadi uang belanja keluarga saya (uang belanja saat itu hanya 10 ribu per hari). Lalu apa yang saya lakukan di warnet?, yang saya lakukan adalah mencari bagaimana caranya agar dapat uang di internet, that’s it!. Yang pertama saya kenal di bisnis online adalah Google Adsense. Saya mempelajari google adsense sendirian dengan penuh rasa bingung rasa penasaran (tidak ada forum, tidak ada ebook, hanya ada saya, warnet dan google). Ketika pertama kali saya mengklik link “sign up” pada google adsense, disana saya melihat ada peraturan harus memiliki sebuah blog!. “Oalah, apalagi tuh blog? gimana cara mendapatkannya!”. Tapi saya tidak pernah patah semangat, saya terus mencari informasi bagaimana cara membuat blog, dan akhirnya saya menemukan blogspot.

Pada saat itu saya membuat sebuah blog berbahasa inggris dan kemudian mendaftarkannya di google adsense. Dan alhamdulillah, saya diterima di google adsense. Tapi ada yang aneh ketika saya masuk atau login ke google adsense saya, “Loh kok ga ada uangnya!” (Saat itu saya pikir, jika sudah diterima menjadi anggota google adsense, maka uang akan datang dengan sendirinya wkwkwkwkw)…Kepala pun semakin pusing dan uang sudah semakin habis!. Saya terus memutar otak dan mencari-cari cara bagaimana agar tuh dollar bisa bertambah. Sampai pada akhirnya saya tidak sengaja mengklik sendiri iklan yang ada di blog saya (karena melihat ada iklan yang cukup menarik saat itu, yaitu tentang “how to make money online”).

Esok harinya, saya kembali ke warnet dan langsung login ke akun google adsense saya. Disana saya melihat ada dollar yang bertambah, yaitu sebesar $2 komaan (saya lupa tepatnya berapa). “Loh kok bertambah ya?”, saya bertanya-tanya dalam hati. Saya lalu mempelajari lebih dalam bagaimana dollar tersebut bisa bertambah dan akhirnya saya paham, “oh berarti tugas saya cuma klik-klik iklan yang ada di blog saya aja nih, asik, mudah banget, makasih google adsense!”. Jujur itu yang ada di pikiran saya saat itu ckckcckckck,,,,

Dengan semangat saya melanjutkan pekerjaan saya, yaitu mengklik iklan adsense yang ada di blog saya saat itu =)). Ketika saya sudah puas mengklik iklan yang ada di blog saya, saya lalu pulang dengan perasaan yang sangat senang dan langsung berkata kepada istri saya “mam, aku dah tau gimana caranya biar bisa dapat uang dollar dari internet, caranya mudah banget, doain ya!” =)) . Istri saya sangat senang mendengar hal tersebut dan saya melihatnya tersenyum sangat bahagia (membuat saya semakin bersemangat untuk melakukan pekerjaan mengklik iklan wkwkwkwkwwk… ).

Namun esok harinya, ketika saya login ke akun google adsense saya, saya melihat tulisan warna merah pada akun saya. Inti Sari Puspita Dewi HDtulisanya adalah warning karena melakukan click fraud dengan ip blablabla. Pendapatan yang sudah saya dapatkan ketika melakukan klik iklan kemarin hilang amblas!. Dengan bahasa inggris seadanya saya lalu mengirim email ke google adsense menanyakan apa yang terjadi. Seingat saya isi email tersebut mempertanyakan kenapa dollar yang saya dapatkan setelah mengklik iklan di blog menjadi hilang?. Google adsense lalu menjawab email saya dengan jawaban yang intinya dilarang melakukan klik iklan sendiri!. “Buju buset, coba kalau dikasi tau dari awal ga boleh ngeklik iklan sendiri, dah cape ngeklik iklan, uang dah ga ada, Ahh…”, kata-kata tersebutlah yang selalu berkecamuk di hati saya saat itu (dah salah, bawel lagi ya :p).

Saya tidak menjelaskan kepada istri saya apa yang terjadi saat itu. Esoknya, saya tetap kembali ke warnet dan mencari cara lain untuk mendapatkan uang dari google adsense. Saat itu saya menemukan hal lain dari google adsense, yaitu google referral (di zaman saya masih ada yang namanya google referral, yang mana publisher akan mendapatkan bayaran apabila ada yang mendaftar di sebuah website melalui link referral kita). Saya lalu mencoba google referral ini. Saya memasang iklan google referral tersebut di blog saya dan kemudian saya mencoba melakukan pendaftaran ke website referral. Dan ajaib!, uang dollar sebanyak $2 langsung ada di akun google saya. “Nah ini dia!”, kata saya saat itu.

Tapi, ada tapinya nih all hehe,,, karena saya tau bahwa google adsense tidak suka jika yang melakukannya adalah pemilik akun google adsense atau pemilik blog itu sendiri, jadi saya mencari ide bagaimana agar google tidak tau! . “Oh gampang nih, ini kan karena saya diem di warnet ini aja terus-terusan, gimana kalau saya pindah-pindah haaha, YES!”.

Nah esok harinya saya pergi ke warnet lain, di warnet itu saya langsung mengklik link google referral yang ada di blog saya lalu melakukan pendaftaran. Namun ada hal yang saya lupakan saat itu, “mendaftar di banyak website google referral itu butuh banyak email”!. Akhirnya saya pulang kembali ke rumah dan meminta istri saya agar membantu saya untuk menuliskan nama-nama untuk email. Istri saya yang tidak tau apa-apa ini lalu membantu saya, dan akhirnya kami selesai dengan ratusan nama email telah tertulis rapi di sebuah kertas . Oke sekarang waktunya pergi ke warnet!. “Eh tunggu dulu sayang, katanya satu email itu harus satu warnet aja?”, kata istri saya kepada saya. Wah iya juga ya, banyak juga modalnya kalau harus ke banyak warnet mam .

Karena saya memiliki seorang ayah yang jago politik dan mengatur strategi, nah saya pun tidak jauh dari itu . Saya lalu memasang 2 iklan google referral lainnya di blog saya.

“Mantap nih, 1 email untuk 1 iklan google referral. Di 1 warnet kayanya bisa nih gunain 3 email, kan website iklannya beda-beda…Ok sikat!”. Setiap billing warnet sudah hampir menunjukkan angka 1000, saya lalu pindah ke warnet lainnya. Karena sudah PEDE akan mendapatkan banyak dollar dari google adsense, saya berani menggunakan uang yang seharusnya dibayarkan untuk bayaran cicilan motor saat itu!.

Setiap hari saya melakukan kegiatan yang sama, yaitu pindah-pindah warnet untuk mengklik iklan google referral yang ada di blog saya dan kemudian melakukan pendaftaran. Saya sangat senang ketika login ke akun google adsense saya, disana saya melihat ada angka yang sangat besar bagi saya, yaitu $300 dollaran. “Alhamdulillah, akhirnya saya bisa dapat uang dari google adsense”. Saya lalu mencari informasi tentang kapan dan bagaimana uang tersebut akan dibayarkan. “Yah, bulan depan ternyata, lama juga!, tapi gpp dah, biar makin banyak dulu baru diambil uangnya ” .

Namun, saya sangat kaget ketika esok harinya saya tidak melihat iklan google adsense pada blog saya. “Loh kenapa nih!”, saya lalu mencoba untuk login ke akun google adsense saya, dan kemudian timbul tulisan yang intinya akun saya telah ditutup!. “Maksudnya apa nih ditutup, enak aja dah kerja keras, main tutup aja!”. Walaupun salah saya, tapi saya ngotot agar saya bisa dapat tuh duit! (maklum, namanya juga orang kere ) .

Saya lalu mengirimkan email kepada google adsense, dan mereka menjelaskan bahwa saya telah melakukan kecurangan. Saya lalu mengirimkan beberapa kali email kepada google adsense dan akhirnya saya mengirimkan sebuah email yang intinya saya mengaku bersalah, tapi saya lakukan itu karena saya tidak tahu bagaimana yang benar untuk mendapatkan uang dari google adsense. Di email itu saya juga menuliskan….

– Saya melakukannya karena saya ingin membuktikan kepada orang-orang bahwa saya yang miskin ini akan bisa berhasil.

– Saya harus bisa membuat istri saya sangat bahagia dan tidak lagi dihina-hina oleh orang-orang

– Saya harus mampu membelikan apa yang diinginkan oleh anak saya.

“Apakah team google adsense akan memberi respond untuk email seperti itu?, kita kan tau bahwa google adsense itu kejam!.

Berhari-hari saya menunggu email dari google adsense, dan kemudian saya melihat ada 2 email dari google adense masuk ke email saya. Yang pertama isinya menjelaskan bahwa mereka tidak dapat mengabulkan permintaan saya agar akun saya diaktifkan kembali. Saya sangat sedih, stres dan panik saat itu.

Saya memikirkan janji-janji yang telah saya ucapkan kepada istri saya. Saya yakin telah membuatnya sangat-sangat berharap. Ia telah mau menerima saya yang kere ini sebagai suaminya dan ia juga mau bersusah-susah hidup dengan saya, apa yang sudah saya berikan kepadanya?, nothing!, saya GAGAL!. Pikiran tersebutlah yang membuat saya tidak merasakan sakit ketika saya menggenggam rokok yang masih menyala di tangan saya. Saya sudah malas untuk membuka email kedua dari google adsense saat itu. Yang saya lakukan saat itu hanyalah marah, mengetik tulisan-tulisan aneh dengan sangat kesal.

Belum selesai saya menghilangkan rasa marah, tiba-tiba istri saya menghubungi saya. Ia menuliskan sms “Pap, orang motor dept collector datang ke rumah, nagih tagihan uang motor, cepat pulang ya”. Saya lalu pulang dengan kecepatan motor yang sangat tinggi, saya sudah tidak peduli lagi, biar tabrakan juga tidak apa-apa, apalagi tabrakannya langsung mati!, that’s better!. Dengan demikian istri dan anak saya bisa memiliki seorang pemimpin rumah tangga yang jauh lebih baik dari saya. “Benarkah saya berpikir seperti itu?”, ya sangat benar!…bodoh memang, tapi itulah yang saya pikirkan dan saya yakin banyak dari kita yang pernah berpikir seperti itu (khususnya dalam kondisi super tertekan dan sangat-sangat putus asa ).

Namun rasa kesal tersebut hilang dalam sekejap ketika saya mendengar jawaban istri saya setelah saya menjelaskan bahwa akun google adsense saya sudah ditutup…

“Sabar pap, yakin aja, semua ada jalanya!. Mata saya langsung berkaca-kaca mendengar jawaban tersebut . Dengan tenang saya menemui sang dept collector, ia berkali-kali mengatakan bahwa motor saya akan di bawa atau disita. Saya hanya menjawab “sabar pak, pasti akan saya bayarkan, cuma sekarang belum ada duitnya”. Ia lalu membentak saya dan memaksa untuk membawa motor saya. Nah ini nih, darah pun terasa semakin memanas. Saya lalu berkata kepada sang dept collector, “pak coba lihat mata saya, saya sudah bilang kalau saya saat ini tidak punya uangnya. Ok bapak boleh bawa motor saya, tapi…saya akan bawa juga motor bapak yang diparkir di depan!”. Sang dept collector lalu naik pitam sepertinya, dan ia mengancam pun mengancam saya. Saya masih ingat kata-kata terakhir saya ketika itu kepada dept collector, “ok deh pak, saya ga jadi bawa motor bapak, saya takut. Tapi kalau bapak terus ngotot mau bawa motor saya dan ngancam saya, saya berani bawa bapak pulang nemuin Yang Maha Kuasa, mau dimana?, disinikah? atau diluar?”…wkwwkwkwkwk…maklum bos preman kampung yang lagi kumat!.

>> Klik disini untuk membaca selanjutnya <<

Posted in Uncategorized

1 comment — post a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *