Negative Campaign, Persatuan Bangsa Terpecah Dan Menyebabkan Dosa!

Tulisan tentang himbauan untuk menghentikan penyebaran negative campaign sudah saya tulis pada status facebook saya sebelumnya. Berikut adalah status facebook tersebut, semoga bermanfaat…

Stop negative Campaign atau menjelek-jelekkan Capres di sosmed jika ga ada faktanya!

Kalian ga sadar bahwa yang kalian lakukan akan berdampak buruk ke negara ini?. Berapa juta orang yang tidak akan percaya kepada pemimpinnya nanti?. Berapa ratus ribu orang yang akan saling bermusuhan nantinya?…

Kalian punya 5000 teman dan teman kalian punya 1000 teman per orangnya, kalikan saja itu. Kebanyakan orang itu tidak pintar untuk mau menerima pendapat, kebanyakan dari mereka memutuskan tali silaturahmi satu dengan yang lainnya dan bahkan mereka akan saling menghujat dengan kata-kata yang menyebabkan dosa.

Kalian mau menanggung akibat ini nantinya?…

Satu poin lagi Akan muncul orang-orang bodoh yang merasa dendam karena tidak menang dan akan muncul penagihan-penagihan lebih berat ke pemimpin Indonesia karena pemimpin yang dipilih tidak sesuai dengan harapan ketika menjalankan Indonesia.

Harus Kalian ingat bahwa Sosmed adalah media yang paling ampuh untuk mempengaruhi orang. Dan Indonesia ini negara besar tapi bodoh, pemudanya pun kebanyakan yang lebay, alay, cengeng dan lainnya, mungkin itu termasuk kamu, dia dan juga saya.

Ya itu karena kita dari kecil sudah disuguhkan film India penuh dendam yang kisahnya pemerkosaan dan polisi datang terlambat. Hingga kita menyebut aparat kita “dasar polisi India”, kita tidak percaya ke aparat. Ditambah lagi aparatnya sering nonton film India juga, jadi ngapain mereka cepat-cepat ngurusin kalau ga ada duitnya. Dan bahkan sistem pemerintahannya pun seperti kisah India.

Kita disuguhkan sinetron-sinetron yang kisahnya mengharukan, mulai dari orang miskin diinjak-injak orang kaya, seorang ayah kawin lagi dan meninggalkan istrinya, kisah cinta yang ditolak ga ada akhirnya dan lainnya. Hingga kita memiliki sifat cengeng, sedikit-sedikit menyalahkan keadaan, dan bahkan nekat bunuh diri dan bilang Tuhan itu ga adil hanya karena cintanya ditolak.

Kita juga diajarkan untuk terima saja keadaanya, rezeki sudah diatur oleh Tuhan, jadi nanti juga pasti ada rezekinya, santai saja. Hasilnya banyak orang yang sudah miskin, bodoh, malas pula.

Kita juga sudah dihujani dengan kata-kata aneh, film-film remaja yang sangat tidak mendidik seperti si dungu, kebanci-bancian dan lainnya. Anehnya ketika lembaga film memutuskan untuk mencoret film tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang menentang, katanya filmnya menghibur. Akhirnya apa? banyak cewe yang berdandan laki-laki, banyak laki-laki yang memakai make up, dan bahkan sekarang lebih bahaya jika punya anak laki-laki karena kasus sodomi.

Memang ini bukan urusan saya dan segelintir orang yang mengingatkan untuk jangan saling membodohi orang lain. Tapi ini juga negara kami Indonesia, kami nyari makan disini!.

Khusus teman-teman di list fb yang terhormat dan teman-teman teman-teman lainnya yang membaca status ini, saya mohon untuk pikirkan lagi apa yang kalian lakukan. Jika kalian tidak tau bagaimana faktanya jangan diteruskan. Biarkan tim sukses mereka saja yang terus melakukannya dan mereka yang menanggung dosanya.

Ingat lagi sebelum kamu bersemangat menghujat, apakah istri di rumah sudah mendapatkan apa yang kamu janjikan? apakah anak kamu sudah menjadi anak yang sholeh?, apakah kamu sudah berhasil membuktikan kepada orang-orang yang menghina kamu dulu karena kamu sulit makan? apakah kamu sudah melakukan janji kamu ketika mengemis-ngemis kepada Tuhan ketika ingin kaya?.

Ayo om dan tante semua…ingat kita para pemuda Indonesia yang dulu coretannya tentang kemerdekaan. Siapapun pilihan capres kamu tetaplah sehat, promosikan kelebihan mereka dan ketahuilah kekurangan mereka.

Ketika ada negative campaign jangan cepat disebarkan, lakukan analisa yang sangat dalam terlebih dahulu, jika kamu kurang yakin jangan ikut komentar, jika kamu yakin berikanlah faktanya juga.

Maaf ini kayanya tulisan panjang tentang politik saya, saya ga tahu kenapa hati saya serasa tergerak untuk menulis ini. Jadi maaf kalau ada kata-kata saya yang salah di status ini.

…Pemuda Indonesia itu sudah dibodoh-bodohi ratusan tahun oleh “mereka” dan “mereka”, waktunya untuk lebih pintar…

Posted in Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *